Kamis, 21 November 2013

PERAHU


彡PERAHU 彡

Aku duduk menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh. Ku lihat Yesus di ruang kemudi, menatapku dan berkata: “Lepaskan tambatan perahumu dan biarkan Aku membawa engkau ke seberang. Bukan rencanaKu, untuk engkau tetap tertambat di sini”.

Dengan takut, gelisah dan khawatir aku menjawabNya, “Tuhan bukankah lebih baik aku tetap disini. Aku tidak akan melihat topan, badai dan angin ribut. Dan aku dapat kembali ke darat kapanpun aku mau.”

Lembut Yesus memegang tanganku, menatap mataku dan berkata, “Memang disini engkau tidak akan mengalami topan, badai dan angin ribut . Tapi engkau juga tidak akan pernah melihat Aku mengatasi semua itu. Engkau tidak akan melihat Aku berkuasa atas semuanya itu, karena Akulah TUHAN. Dalam pergumulan berat, aku memandangi tali yang mengikat perahuku. Di tali itu ku lihat ada rasa khawatir akan keuangan, pekerjaan, pasangan hidup dan lain-lain”.

Dalam hati aku bertanya-tanya: tahukah IA akan apa yang aku inginkan? Mengertikah IA akan apa yang aku rindukan dan dambakan ? Yesus memelukku dan berbisik lembut. “Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, rindukan dan dambakan bahkan mungkin kebalikannya yang akan kau dapat, tapi maukah kau percaya. RancanganKu adalah rancangan damai sejahtera, masa depanKu adalah masa depan yang penuh harapan”.

Ia memeluk dan menangis bersamaku, dengan berat aku melepaskan tali perahuku. Ku lepaskan semua rasa khawatir itu dari hatiku, ku taruh hak atas masa depanku di tanganNya. Aku tidak tahu bagaimana masa depanku, sambil menangis aku menatapNya dan berkata: “Jadilah Nakhoda dalam perahuku dan marilah kita berlayar”.

Teman maukah kau serahkan hak atas masa depanmu dalam tanganNya, tanpa engkau pernah tahu bagaimana Ia akan merancang semuanya itu, tapi hanya dengan satu keyakinan: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:1)

**God Bless You**

Luv Dewi JC

Tentang Dia (7)


Hari-hari terasa berjalan lambat bagiku. Aku mengingat betapa hebohnya peristiwa batalnya pesta pernikahan Vero sebulan lalu.

Keluarga mereka benar-benar dipermalukan oleh Ernest. Papa dan mama tiri Ernest yang baru pertama kali aku lihat sampai membungkuk meminta maaf kepada orangtua Vero. Betapa harta dan kedudukan bisa membuat orang menundukkan diri pada orang yang lebih berkuasa darinya. Dibanding kekayaan yang dipunyai papa Ernest, kerajaan bisnis keluarga Vero memang lebih besar. Papa Vero adalah orang no 2 terkaya di negeri ini. Tak ada yang tak kenal papa Vero, wajahnya kerap menghiasi majalah-majalah bisnis dinegeri ini dan kerap diperbincangkan khalayak ramai. Orang-orang berlomba ingin bergabung masuk dalam perusahaan-perusahaan yang dimilikinya. Makanya dulu aku sempat bingung kenapa Vero memilih tidak bekerja pada papanya tapi malah bekerja di satu perusahaan yang bahkan kalah bonafid dari perusahaan papanya sendiri.
Hatiku merasa ikut sakit melihat hal itu. Betapa manusia sekarang boleh saling mengenal hanya karena harta. Sedangkan kalau kita tak punya apa-apa, namapun kadang terlupakan.

Aku juga mengingat Vero yang beberapa hari setelah kejadian itu seperti orang linglung dan kehilangan gairah hidup. Entah itu karena rasa malu dan harga dirinya yang seakan diinjak-injak ataukah karena rasa cintanya pada Ernest. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke luar negeri sementara waktu.
Aku hanya dapat berharap waktu yang akan menyembuhkan dia. Dan aku yakin Vero wanita yang tegar dan kuat. Dia akan mampu melewati semua itu.

Kini tinggal aku...semenjak kepergian Ernest tak satu kabarpun aku terima darinya. Nomor handphonenya tak pernah aktif. Aku bbm, aku email bahkan aku tunggu dia untuk chat di skype smua tidak pernah berhasil menghubungkan aku dengannya.
Aku tak tahu alasan sesungguhnya mengapa dia harus bersikap begitu padaku. Cinta...hanya memikirkan dia mencintaiku saja dadaku berdesir dan jantungku seakan berdetak dua kali lebih cepat.

Subject : Haiiii...

Haiii nest
Ini udah kesekian kalinya aku email kamu. Apakah ga pernah terbersit dibenakmu untuk membalasnya?
Aku hanya ingin tau kabarmu....that's it...(I miss u....wanna know something?)

Kei

Aku mengetik kesekian kali email ke Ernest. Namun berkali2 kubuka inbox emailku tak satupun aku dapati email dari dia. Dimana kamu Nest??

***

"Kakak...kakak lain kali datang kesini lagi ya kak!" Teriak seorang gadis kecil kepadaku.

Aku mengelus rambutnya yang hitam terurai panjang.

"Iya sayang, doain kakak bisa datang kesini lagi ya." Kataku lembut menatap matanya yang bersinar memohon.

"Janji ya kak." Dia memberikan kelingkingnya kepadaku untuk mengaitkan kepada kelingkingku sebagai tanda ikatan janji.

Aku tersenyum sambil mengaitkan kelingkingku pada kelingkingnya.

"Kakak ga janji ya sayang, tapi kakak usahakan kog." Ucapku

Dia tersenyum dan melambaikan tangannya yang mungil kepadaku. Aku mengecup pipinya kanan kiri lalu membalas lambaiannya.

Aku berjalan keluar panti dengan hati yang gembira. Mungkin hal ini yang beberapa kali ini aku lakukan untuk menghibur hatiku.

Daripada aku menghabiskan waktuku dengan melamun dan pergi ke tempat yang malah membuatku sedih, aku pergi ke satu panti dimana aku bisa membantu disana dan bercerita atau bermain bersama anak-anak panti.

Hal itu menghiburku, membuat aku merasa berguna, dan menghilangkan kesedihanku.

***
Sudah 2 bulan ini aku memikirkan untuk resign dari pekerjaanku. Aku berencana membuka usaha sendiri dari hasil kerjaku yang kutabung selama ini. Mungkin bukan usaha yang besar, tapi setidaknya mencukupi kebutuhanku sehari-hari saja.

Aku juga memikirkan untuk bekerja membantu di panti asuhan tempat aku biasa datang berkunjung menghabiskan waktuku selama ini sepulang kerja. Entah mengapa ada kekosongan besar yang aku rasakan saat aku bekerja dikantor. Beda ketika aku datang ke panti dan melihat wajah-wajah anak-anak yang tersenyum bak malaikat, sangat menghibur hatiku. Dari mereka aku jadi belajar bersyukur atas apapun juga yang aku terima saat ini. Bukan karena banyaknya yang sudah Tuhan beri, tapi berapapun yang aku punya saat ini, kalau kita senantiasa bersyukur, aku jadi tau ternyata aku punya berlimpah-limpah. Saat memandang wajah-wajah polos mereka yang dengan sukacita menerima apapun yang diberikan kepada mereka, aku terharu sekaligus bahagia, ternyata Tuhan baik dan aku masih punya kesempatan melihat hal-hal indah itu sekarang didepan mataku.

***

"Amel tolong jaga toko sebentar ya. Saya ada keperluan keluar sebentar." Ucapku pada Amel, asistenku di toko.

Sejak sebulan lalu aku memutuskan resign dari kantor dan memulai usahaku membuka toko akseroris, pakaian dan tas wanita. Kebetulan salah satu teman lamaku yang bertemu aku 5 bulan lalu menawari kerjasama untuk mengelola toko ini. Dan setelah kutimbang-timbang cukup lama, sambil aku juga berdiskusi dengan kakak-kakakku aku memutuskan mengambil langkah memulai usahaku sendiri.

Mungkin bukan kebetulan juga aku memikirkan ini, karena memang dari awal aku suka mendesain aksesoris dan tas, bahkan aku punya tempat langganan untuk aku membuat aksesoris dan tas rancanganku jadi nyata, walau kadang lebih mahal karena aku memilih bahan yang berkualitas dan kadang aku hanya memakainya sendiri. Tapi kadang ada beberapa teman yang suka aksesoris dan tas yang aku pakai serta ingin di buatkan olehku, tapi sewaktu bekerja dulu aku belum terlalu bisa menerima pesenan-pesanan mereka karena kesibukanku bekerja juga menguras tenaga dan pikiranku.

Sampai aku memutuskan ingin resign dan tiba-tiba aku bertemu Yunita, teman lamaku yang hobi merancang pakaian, jadilah kita berkolaborasi. Dia merancang pakaian, aku membuat aksesoris dan tas yang kiranya bisa melengkapi penampilan pakaian itu.

Saat ini aku merasa hidupku lebih lepas, lebih bahagia karena aku bisa melakukan apa yang aku inginkan, aku suka. Aku tak lagi terikat jam kerja dengan intensitas yang tinggi, penuh tekanan. Mungkin sekarang juga aku tidak sesantai yang aku kira, tetapi setidaknya aku merasa bahwa aku melakukan semuanya sekarang dengan hati yang lebih tenang dan senang.

Memang pelanggan kami belum begitu banyak karena usia usaha kami masih tergolong baru, kami juga sadar persaingan usaha saat ini, tapi ada beberapa pelanggan tetap dari toko kami yang sungguh-sungguh suka pakaian, aksesoris atau tas yang kami jual, mereka juga merekomendasikan nya kepada teman-teman mereka yang lain. Kami bersyukur akan hal itu karena kepuasan mereka itu yang terutama.

***

Aku melangkah memasuki sebuah pertokoan di salah satu mall.
Sambil melihat-lihat display tas-tas di sana. Tiba-tiba aku melihat sesosok yang aku kenal. Aku bergetar tanpa terasa dadaku berdebar keras.

Dia melihat kearahku. Dan...

"Keiii...." Dia mengucap namaku pelan, tapi terasa terdengar dari jarak kami yang tak terlalu jauh.

Dia berjalan kearahku. Rasanya aku mau berbalik dan berjalan menjauh, tapi badanku seakan tak bisa digerakkan. Aku terpaku ditempatku berdiri.

"Kei...Kezia...apa kabar? Lama ga ketemu Keii...gimana kabarmu?" Sapanya.

"Baik..." Ucapku agak terbata karena rasa kagetku masih terasa saat melihatnya tadi.

"Masih kerja di perusahaan kei?" Tanyanya.

"Udah ga, aku resign 1 bulan lalu, sekarang aku buka usaha sendiri." Jawabku panjang. Aku tak tau kenapa tiba-tiba aku bercerita panjang.

"Ooww...congratt ya. Usaha apa Kei? Ehhmm boleh kita ngobrol-ngobrol ditempat lain? Misalnya food court mungkin? Ga nyaman ngobrol sambil berdiri gini." Tanyanya tapi tanpa nada memaksa.

"Ooh...eehh oke, kamu ga sibuk?" Tanyaku balik.

"Ga keii...aku ga pernah sibuk buat kamu." Ujarnya ringan seakan hal itu hal biasa yang dia katakan buatku.

Hatiku berdesir mendengar ucapannya. Melihatnya lagi setelah sekian taun kita berpisah. Aku mengingat betapa baiknya dia. Dan sekarang saat bertemu dia lagi. Aku menyadari betapa tak banyak berubah dari sikapnya. Dia tetap ramah, baik dan hangat. Entah mengapa tiba-tiba hatiku menghangat melihatnya kembali saat ini.

***CONTINUE***


Rabu, 23 Oktober 2013

Indahnya


♥♪♥ Untuk kamu yang mengalami kegagalan di hari ini dan sebelumnya, janganlah terlalu merasa sedih. Aku masih tetap setia disini untuk menemanimu.

♥♪♥ Karena persahabatan itu bagai tangan ϑαη mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Dan saat mata menangis, tangan mengusap air mata.

♥♪♥ Air mata adalah satu-satunya cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang telah membuat perasaanmu terluka.

♥♪♥ Tak hanya hujan yang pandai menyamarkan airmata, senyuman pun pandai menyamarkan perihnya sebuah luka.

♥♪♥ Senyum adalah cara untuk menyelesaikan banyak masalah, dan diam adalah cara untuk menghindari banyak masalah.

♥♪♥ Diam bukan berarti Lemah. Kadang kita tahu apa yang harus dikatakan, tapi kita tak ingin melukai perasaan seseorang.

♥♪♥ Terkadang ketika seseorang terluka, yang dia butuhkan bukan kata yang mampu buatnya tertawa, tapi telinga yang mau mendengarkannya.

♥♪♥ Kegagalan hari ini bukanlah akhir dari segalanya. Jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk meraih keberhasilan.

♥♪♥ Dari kegagalan, kita dapat membaca apa yang salah dari diri kita. Berusaha dan berdoa hanya itulah kuncinya.

♥♪♥ Jangan mengeluh sahabat, karena dia yang mengeluh adalah dia yang tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa dia sadari, karunia dari Tuhan telah dia nikmati setiap hari.

♥♪♥ Dia yang mampu bersyukur dengan apa yang dia miliki, adalah dia yang selalu mampu temukan bahagia dalam dirinya sendiri.

♥♪♥ Memang kadang kita merasa sedih dan kecewa, tapi percayalah sahabat, diatas segalanya, Tuhan pasti sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita semua.

GOD BLESS YOU ALL ^_^

Senin, 07 Oktober 2013

♥♥ MEMBERI ♥♥

♥♥ MEMBERI ♥♥

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima, karena ada KEAJAIBAN dibalik "MEMBERI", suatu rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang yang berjiwa besar.

Memberi itu MENYEHATKAN.
Dr. Allan Kuts mengadakan penelitian yang melibatkan 3.000 sukarelawan, mengambil kesimpulan;

"Memberi dan menolong orang lain dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa stress, meningkatkan endorfin dan meningkatkan kesehatan."

Prof. David Mc clelland juga menambahkan,

"Melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain akan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sebaliknya orang kikir cenderung terserang penyakit."

Mengapa demikian?

Karena orang kikir biasanya cinta uang, bila uangnya sedikit berkurang maka dia akan stress, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang akan mengurangi kekebalan tubuh.

Memberi dapat

MEMPERPANJANG UMUR,
James Hous dalam risetnya menyimpulkan,

"Menolong orang lain secara sukarela meningkatkan kebugaran tubuh dan angka harapan hidup."

Rockeffeler adalah orang kaya yang tidak bahagia dan sulit tidur. Dokter memvonis hidupnya tidak akan lama. Lalu Rockeffeler memutuskan mengubah hidupnya dengan menolong kaum miskin.

Apa yang terjadi?

Kesehatannya membaik dan berlawanan dengan perkiraan dokter. Ia hidup sampai umur 98 tahun, sebagai ahli filantropi dan dermawan yang terkenal.

Pesan moral:

Memberi mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa !

Saat kita mengulurkan tangan untuk menolong sesama dan berbagi dengan kehidupan mereka maka kita akan merasakan kebahagiaan yang mendalam dan hidup jauh lebih berarti.

Setiap orang yang suka memberi tidak pernah kekurangan. Dia akan membaikkan orang lain, dirinya sendiri dan menyenangkan hati bathinnya.

Jadilah insan yang suka MEMBERI TANPA PAMRIH.
Maka hidup kita akan berlimpah berkat tak terhingga, kasih tak berkesudahan, kebahagiaan tak terbatas dan sukacita sepanjang masa.

"Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35)

Rabu, 04 September 2013

Percayakah Kamu

Ketika kata tak lagi cukup mengungkap hati...lebih baik diam
Ketika diam tak lagi cukup meredam lara...lebih baik menangis
Karena airmata mengungkap semua kata
Karena airmata mengupas semua lara

Menelanjangi diri bukan didepan manusia
sama nista
Tapi menelanjangi diri
didepan pencipta

Tak sanggup lagi tangan manusia merengkuh
Namun Dia sanggup
Tak sanggup lagi dada manusia mendekap
Namun Dia sanggup

Hanya kata ini yang bisa didengar

AKU SANGGUP....MAUKAH KAMU PERCAYA PADAKU?

*Dewi JC

Senin, 24 Juni 2013

Tentang Dia (6)


Aku terhenyak membaca tulisan nya disurat itu. Ternyata, dia mencintaiku. Ya Tuhan kenapa baru sekarang dia katakan itu. Antara sedih dan senang. Aku senang ternyata aku tak bertepuk sebelah tangan, tapi kini aku sedih karena semua sudah terlambat. Dan kini….aku juga tau dia sudah pergi, entah kemana.

Sekarang aku jadi cemas dan tak tahu harus berkata apa. Antara bingung apa yang aku harus lakukan menerima semua ini. Aku menangis mendekap surat itu. Ternyata sebegitu beratnya hidupnya. Apa yang terjadi? Banyak tanya bersliweran dibenakku namun tak satupun aku dapat jawabnya.

Kriiing…kriing…

Aku terkejut, ponselku berbunyi nyaring. Aku merogoh tasku yang tergeletak diatas kasurku. Dari Vero…Ya Tuhan aku baru teringat Vero, dia kan calon istrinya, kenapa aku bisa lupa padanya. Aku menerima surat dari calon suaminya mengabarkan dia pergi, dan kini aku harus menghadapi Vero yang mungkin mengabarkan tentang calon suaminya yang pergi di malam sehari sebelum pernikahan mereka.

“Haloo…” aku berusaha menenangkan debaran jantungku yang berdegup lebih kencang dari biasanya. Dan berharap semoga mulut dan pikiran tidak bekerjasama dengan baik, karena saat ini dipikiranku hanya ada nama Ernest, dan itu jangan sampai terucap dimulutku dan didengar Vero saat ini.

“Keii….” Teriak Vero kencang diponselnya. Aku harus menjauhkan sedikit ponselku dari telingaku.

“Vero….napa Ver? Kenapa teriak sekencang itu?” tanyaku dungu.

“Kei…calon suamiku pergi….dia mengirim surat padaku mengabarkan pernikahan kita batal dan dia kini pergi entah kemana Kei….” Kudengar dia berbicara setengah histeris. Lalu terdengar isaknya sedikit nyaring.

“Ya Tuhan Kei, apa yang harus aku lakukan? Besok kita akan menikah dan pengantin laki-lakinya ga ada….” Ujarnya lebih lanjut.

Ya Tuhan ternyata dia bukan satu-satunya wanita yang hanya dipamiti lewat surat oleh Ernest. Bahkan kepada Vero dia hanya mengucap ingin pergi juga lewat surat. Aku sedikit geram pada Ernest, pada sikap pengecutnya, tapi aku pun tak bisa menyalahkan dia sepenuhnya, mungkin dia tak tahu lagi harus melakukan apa.

Aku hanya terdiam tak mampu mengatakan apa-apa pada Vero, karena pikiranku saat ini juga sedang kosong, tak tau harus memikirkan apa. Kelelahanku memikirkan Ernest yang akan menikah beberapa hari ini bahkan hari ini saat aku menerima suratnya yang mengabarkan kepergiannya. Semua terasa begitu cepat bagiku.

“Kei…kamu masih disitu? Kei aku harus bagaimana?” tanyanya dengan suara sendu.

Aku bisa merasakan kepedihan dia saat ini, bukan hanya harga dirinya yang terbanting hingga dasar karena kejadian ini, tapi bagaimana pula dia menghadapi semuanya ini sendiri dengan hati yang terluka dan harga diri yang hancur, itu terasa lebih berat.

“Aku kesana Ver….” Hanya itu yang terucap dari bibirku saat ini. Aku tak sanggup lagi untuk berkata apa-apa.


***

Vero menangis tersedu memelukku, kadang tangisannya histeris, kadang tersedu dan terisak kecil. Aku hanya diam, tak tahu apa yang harus aku katakana. Kelu semua lidahku, aku hanya membisu ikut mencoba merasakan kepedihannya.

“Apa salahku Kei sampe dia gitu ke aku?” “Kalau dia ga mau merit sama aku, napa dia harus kasih harapan seakan-akan dia mau sama aku, cinta sama aku. Aku ga ngerti Kei. Rasanya sakit banget dia harus giniin aku.” Ucapnya sambil tersendat-sendat diiringi tangisan.

“Sabar Ver.”

“Apa coba ini…hanya bilang maaf tak bisa menikahimu….gilaaa disaat-saat terakhir besok aku ama dia mau nikah. Aku bisa gila Kei.” Ucapnya sedikit keras.

Aku melirik kertas ditangan Vero kesekian kalinya, tadi sempat kubaca kertas itu, hanya singkat kata-kata di kertas itu.

Maaf Vero…aku sadar tak bisa menikahimu…Maaf…

Aku hanya terhenyak, kata-kata itu singkat namun kalau aku yang menerimanya akupun bisa gila. Semua harapan, impian yang sudah kurancang tiba-tiba hancur berkeping-keping. Walau aku tahu ada sekeping hati lain diluar sana yang diam-diam berharap hal seperti ini terjadi. Dan posisi itu sekarang aku alami. Akulah sekeping hati yang mengharapkan hal ini terjadi. Ya Tuhan, apa aku berdosa mengharapkan hal ini terjadi?

***

Rabu, 19 Juni 2013

Bukan Hanya Tentang Aku


Hidup bukan tanpa tangis
Tapi justru dengan tau menangis, kita jadi bersyukur saat bisa tertawa
Hidup bukan tanpa sakit
Tapi justru dengan tau rasanya sakit, kita jadi bersyukur saat bisa sehat

Satu hal yang aku harus terus tanamkan dihatiku
Tak ada masalah yang terlampau besar yang tak bisa aku lalui
Tapi…kadang aku merasa kecil, kadang merasa hampa dan hampir menyerah
Mengapa masalah kecilpun buat hatiku bisa merasa begitu sakit
Namun aku melihat semua bukan hanya melulu aku
Aku tak mau menyalahkan keadaan dan orang lain

Dengan begitu
Aku bisa belajar, bagaimana rasanya orang lain tersudut seperti aku
Bagaimana rasanya orang lain mengalami hal sama seperti aku
Dari situ aku belajar lebih banyak bersyukur
Bahwa saat bunga layu, esok akan ada bunga baru yang lebih indah akan tumbuh
Bahwa saat seluruh pintu dihadapanku tertutup rapat, akan ada pintu disampingku terbuka

Hanya tegarkan hati, aku harus bertahan
Karena yang bertahan dan bertekun sampai akhir
Itu yang akan menang

@dewi JC

Kamis, 13 Juni 2013

Tanpamu

Bukan hanya denganmu aku bahagia
Tapi tanpamu pun aku berhak dan memilih untuk bahagia
Meskipun aku merasa terlalu dalam luka yang kau sudah taruh dihatiku dengan sengaja
Entah...aku merasa kau sengaja melukaiku 
Meninggalkan aku tanpa kata perpisahan bahkan sepotong kata maaf yang aku harap kamu ucapkan
Dulu memang aku tak dapat melepasnya
Tapi kini, bahagia bukan hanya dengan mendekapmu
Bahagia bukan hanya bercakap denganmu
Mendengar tawa dan leluconmu
Bahagia bukan hanya memandang kamu
Buktinya saat aku bisa melepasmu pun aku bahagia
Saat aku bisa memaafkan keadaanmu kini pun aku bahagia
Bahagia adalah keputusan....mau kuambil atau kulepas ada pada keputusanku
Aku bahagia...lebih bahagia kalau kamu bisa bahagia

@dewi jc

Sabtu, 01 Juni 2013

EMAS ATAU BATU?

verseinspire.tumblr.com

"Bukan perkara mudah, saat disakiti, kita tidak mengumpat balik, saat dihujat, kita tidak menghujat balik, saat difitnah, disalahkan, kita tidak membela diri dan membenarkan sikap kita.
Bukan perkara mudah memang, saat semua hal ga enak terjadi dalam hidup kita, yang kita lakukan berdiam diri, merendahkan hati dan mulai masuk dalam keheningan bersama Tuhan." 
@Dewi JC

Tadi aku baru aja share dengan seorang ibu, yang menurutku luar biasa dan patut diteladani. Dia hanya seorang wanita, ibu dari 4 anak, biasa saja, perawakannya pun kecil, wajah juga biasa dengan kehidupan yang biasa bahkan kalau bisa dikatakan hanya berkecukupan bukan kaya namun tidak disebut miskin. Tetapi ada satu hal yang luar biasa saat aku berbincang dengannya, tak bisa dikatakan dengan kata-kata seperti apa  dia, namun satu hal, aku bisa melihat dibalik kehidupan dia, pribadi dan karakter dia yang patut diteladani terpancar jelas.

Banyak hal terjadi dalam hidup dia, bukan hal yang enak, bukan hal yang selalu bagus. Tapi yang dia lakukan menghadapi semua hal ga enak itu yang sungguh luar biasa. Dia hanya bisa berdiam diri, merendahkan hati dan yang terindah adalah matanya tetap tertuju pada Tuhan. Bukan memandang dan mendengar kalimat-kalimat hujat, fitnah, maki dan cacian sebagai sesuatu yang mematikan karakter dan pribadinya yang indah tetapi semakin mengasah dia menjadi pribadi dan karakter yang berkilau dan patut dipuji.
Hidupnya dari berkesusahan menjadi hidup yang terus berkemenangan, hidup yang berlimpah damai sejahtera, hidup yang melayani, hidup yang sungguh bersandar dan mengandalkan Tuhan saja.

Ga ada habisnya cerita yang luar biasa bisa dishare oleh dia, sepertinya Tuhan begitu sayang padanya, dimanapun dia ada, seakan kesitu juga Tuhan melimpahinya dengan damai, sukacita dan berkat yang berlimpah. Berkat disini mungkin tidak hanya secara materi, walau diakuinya itu pun Tuhan sediakan dengan caraNya yang ajaib melalui setiap hal-hal dan orang-orang yang dikirim untuk menolongnya. Namun apa yang dia ga pernah dengar, lihat bahkan hanya baru timbul dari dalam hatinya, itu yang Tuhan sediakan buatnya dan keluarganya.

Mencari Tuhan dan memujiNya disaat keadaan tidak enak tidaklah mudah. Bahkan disaat seperti itu terkadang kita merasa Tuhan terlalu jauh untuk dijangkau, terlalu jauh untuk mendengar suara teriakan kita sekalipun, terlalu jauh untuk melihat setiap airmata yang mengalir dari mata kita, bahkan terlalu jauh untuk dapat kita merasa Dia memeluk kita.

Tapi disaat-saat itu lah hati kita sedang diproses, apakah yang keluar itu emas murni yang bernilai mahal atau hanya segumpal batu hitam yang mengerak dan tak berharga.
Kerendahan hati kitalah yang menentukan apakah kita emas atau cuma batu, saat kepala kita menunduk Tuhan tahu apa yang keluar dari mata kita, apa yang keluar dari bibir kita. 

Itulah sulitnya. Tapi saat kita dengan sabar berdiam diri, masuk dalam keheningan dan mulai memekakan telinga kita pada suaraNya, mendengarkan Dia, mencari Dia, memuji Dia, melakukan FirmanNya dan membiarkan Dia membentuk kita. Kita akan menyadari betapa dekatnya Dia dengan kita, betapa rindunya Dia memeluk kita dan mengusap setiap tetes airmata kita, menghitung setiap pujian dan penyembahan kita dihadapanNya. Tuhan tak pernah berhutang, apa yang Dia janjikan tak pernah Dia ingkari dan Dia pasti genapi janjiNya. 

Disinilah perlunya kita membiarkan Tuhan bergerak dalam hidup kita melalui RohNya yang Kudus. Agar apa yang kita lakukan bukan lagi apa yang kita mau tapi yang Tuhan mau.

@By Dewi JC (June 01 '13)

Terjemahan bebas:

"Level tertinggi dalam penyembahan adalah memuji Tuhan disaat merasa sakit, berterimakasih padaNya disaat ujian datang, mempercayaiNya disaat pencobaan datang, berserah pada Tuhan dikala dukacita, dan tetap mencintai Tuhan disaat Dia terasa jauh." Rick Warren

Jumat, 24 Mei 2013

Hanya Dengannya

from Flower Story @FB


"Apa yang kau lihat Arini?" tanya suara yang lirih terdengar ditelingaku.

Aku menoleh kearahnya. Melihatnya tersenyum manis. Tak pernah aku melihat dia tersenyum selembut dan semanis itu. Hatiku berdesir dan terasa sangat nyaman dan indah. Entah berapa lama aku menikmati suasana itu, seakan aku tak mau melepaskan senyum itu dari tatapanku.

Aku melihat kamu. Ujarku dalam hati dengan wajah berbinar.

"Mengapa diam saja?" tanyanya bingung masih dengan suara lembut dan senyum yang masih ada dibibirnya.

Entah...aku menyukai matamu, bibirmu, senyummu, suaramu. Ujarku walau hanya dalam hati tak mengucapkan itu padanya.

Wajahnya terlihat bingung melihat ekspresiku yang aneh padanya.

Aku hanya ingin bersamanya, melewati sore ini menikmati indahnya kebun ini, disampingnya, mendengar suaranya, menatap senyumnya. 

Entah mengapa baru kali ini aku menyadari betapa indahnya dia ditengah suasana indah ini. Terasa pas bagiku.

@dewi jc

Open The Eyes Of My Heart

verseinspire.tumblr.com
Open the eyes of my heart Lord
Open the eyes of my heart
I want to see You
I wnat to see You

Open the eyes of my heart Lord
Open the eyes of my heart
I want to see You
I want to see You

And see You
High and lifted up
Shining in the light of Your glory
Pour out Your power and love
As we sing holy holy holy

Holy holy holy...Holy holy holy
I want to see You


"Saat menikmatiMu biarlah Kau buka mata hatiku...agar aku melihatMu, dicurahkan kemuliaan dan kasihMu...hanya itu yang kuperlu bagi hidupku"
@dewi JC

Minggu, 19 Mei 2013

Doa


Doa berawal dari hati yang gelisah; dengarkanlah gejolaknya.

Doa adalah suatu kerinduan terhadap rumah kita yang sebenarnya; ikutilah bimbingannya.

Doa itu seperti kebun; peliharalah maka doa akan berbuah.

Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara; lakukanlah sesuai dengan caramu.

Berdoalah selalu, tapi jadwalkan juga waktu khusus; roh, seperti halnya badan, membutuhkan latihan-latihan teratur.

Buatlah doamu pendek; cinta membutuhkan sedikit kata-kata.

Berdoalah di mana saja kamu berada; Tuhan ada di mana-mana.

Jika kamu menginginkan sesuatu, bertanyalah pada dirimu sendiri, "Apakah saya menginginkan hal yang dikehendaki Tuhan?" Tuhan menghendaki kebaikan sejati-mu.

Bila doa-mu menjadi kering dan rutin, teruskan saja; tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan.

Bawalah kemarahanmu dalam doa; logam yang panas bisa dibentuk.

Bila kamu berdosa dan terus menerus jatuh, berdoalah; Tuhan tetap mencintaimu.

Berdoalah bila kamu cemas; doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan dipertimbangkan secara sehat.

Bila karena sesuatu hal kamu tidak bisa berdoa, bersantailah; keinginan untuk berdoa itu sudah merupakan doa.

Bila doa mengajakmu untuk mengambil resiko, beranilah; Tuhan akan mendukungmu.

Bila kamu merasa sedih atau menyesal, menangislah; airmata adalah doa dari hati.

Jika kamu tidak menyukai seseorang, berdoalah untuknya; doa mengungkapkan Tuhan yang tersembunyi.

Bila kamu menerima kabar buruk, tegarlah; doa memberi cahaya.

Bila penyakit, usia, kepedihan, atau kecemasan merusak konsentrasimu, bersantailah; Tuhan adalah Sahabat yang penuh pengertian.

Jika doa membuatmu jadi pasif dan acuh tak acuh, itu bukanlah doa; doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan.

Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa; ketenangan menarikmu kepada Sang Maha Besar.

Gunakanlah saat-saat ribut untuk berdoa; kegaduhan adalah hiruk-pikuk ciptaan yang mencari Tuhan.

God Bless You

@dewi JC