Sabtu, 01 Juni 2013

EMAS ATAU BATU?

verseinspire.tumblr.com

"Bukan perkara mudah, saat disakiti, kita tidak mengumpat balik, saat dihujat, kita tidak menghujat balik, saat difitnah, disalahkan, kita tidak membela diri dan membenarkan sikap kita.
Bukan perkara mudah memang, saat semua hal ga enak terjadi dalam hidup kita, yang kita lakukan berdiam diri, merendahkan hati dan mulai masuk dalam keheningan bersama Tuhan." 
@Dewi JC

Tadi aku baru aja share dengan seorang ibu, yang menurutku luar biasa dan patut diteladani. Dia hanya seorang wanita, ibu dari 4 anak, biasa saja, perawakannya pun kecil, wajah juga biasa dengan kehidupan yang biasa bahkan kalau bisa dikatakan hanya berkecukupan bukan kaya namun tidak disebut miskin. Tetapi ada satu hal yang luar biasa saat aku berbincang dengannya, tak bisa dikatakan dengan kata-kata seperti apa  dia, namun satu hal, aku bisa melihat dibalik kehidupan dia, pribadi dan karakter dia yang patut diteladani terpancar jelas.

Banyak hal terjadi dalam hidup dia, bukan hal yang enak, bukan hal yang selalu bagus. Tapi yang dia lakukan menghadapi semua hal ga enak itu yang sungguh luar biasa. Dia hanya bisa berdiam diri, merendahkan hati dan yang terindah adalah matanya tetap tertuju pada Tuhan. Bukan memandang dan mendengar kalimat-kalimat hujat, fitnah, maki dan cacian sebagai sesuatu yang mematikan karakter dan pribadinya yang indah tetapi semakin mengasah dia menjadi pribadi dan karakter yang berkilau dan patut dipuji.
Hidupnya dari berkesusahan menjadi hidup yang terus berkemenangan, hidup yang berlimpah damai sejahtera, hidup yang melayani, hidup yang sungguh bersandar dan mengandalkan Tuhan saja.

Ga ada habisnya cerita yang luar biasa bisa dishare oleh dia, sepertinya Tuhan begitu sayang padanya, dimanapun dia ada, seakan kesitu juga Tuhan melimpahinya dengan damai, sukacita dan berkat yang berlimpah. Berkat disini mungkin tidak hanya secara materi, walau diakuinya itu pun Tuhan sediakan dengan caraNya yang ajaib melalui setiap hal-hal dan orang-orang yang dikirim untuk menolongnya. Namun apa yang dia ga pernah dengar, lihat bahkan hanya baru timbul dari dalam hatinya, itu yang Tuhan sediakan buatnya dan keluarganya.

Mencari Tuhan dan memujiNya disaat keadaan tidak enak tidaklah mudah. Bahkan disaat seperti itu terkadang kita merasa Tuhan terlalu jauh untuk dijangkau, terlalu jauh untuk mendengar suara teriakan kita sekalipun, terlalu jauh untuk melihat setiap airmata yang mengalir dari mata kita, bahkan terlalu jauh untuk dapat kita merasa Dia memeluk kita.

Tapi disaat-saat itu lah hati kita sedang diproses, apakah yang keluar itu emas murni yang bernilai mahal atau hanya segumpal batu hitam yang mengerak dan tak berharga.
Kerendahan hati kitalah yang menentukan apakah kita emas atau cuma batu, saat kepala kita menunduk Tuhan tahu apa yang keluar dari mata kita, apa yang keluar dari bibir kita. 

Itulah sulitnya. Tapi saat kita dengan sabar berdiam diri, masuk dalam keheningan dan mulai memekakan telinga kita pada suaraNya, mendengarkan Dia, mencari Dia, memuji Dia, melakukan FirmanNya dan membiarkan Dia membentuk kita. Kita akan menyadari betapa dekatnya Dia dengan kita, betapa rindunya Dia memeluk kita dan mengusap setiap tetes airmata kita, menghitung setiap pujian dan penyembahan kita dihadapanNya. Tuhan tak pernah berhutang, apa yang Dia janjikan tak pernah Dia ingkari dan Dia pasti genapi janjiNya. 

Disinilah perlunya kita membiarkan Tuhan bergerak dalam hidup kita melalui RohNya yang Kudus. Agar apa yang kita lakukan bukan lagi apa yang kita mau tapi yang Tuhan mau.

@By Dewi JC (June 01 '13)

Terjemahan bebas:

"Level tertinggi dalam penyembahan adalah memuji Tuhan disaat merasa sakit, berterimakasih padaNya disaat ujian datang, mempercayaiNya disaat pencobaan datang, berserah pada Tuhan dikala dukacita, dan tetap mencintai Tuhan disaat Dia terasa jauh." Rick Warren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar