Doa berawal dari hati yang gelisah; dengarkanlah gejolaknya.
Doa adalah suatu kerinduan terhadap rumah kita yang sebenarnya; ikutilah bimbingannya.
Doa itu seperti kebun; peliharalah maka doa akan berbuah.
Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara; lakukanlah sesuai dengan caramu.
Berdoalah selalu, tapi jadwalkan juga waktu khusus; roh, seperti halnya badan, membutuhkan latihan-latihan teratur.
Buatlah doamu pendek; cinta membutuhkan sedikit kata-kata.
Berdoalah di mana saja kamu berada; Tuhan ada di mana-mana.
Jika kamu menginginkan sesuatu, bertanyalah pada dirimu sendiri, "Apakah saya menginginkan hal yang dikehendaki Tuhan?" Tuhan menghendaki kebaikan sejati-mu.
Bila doa-mu menjadi kering dan rutin, teruskan saja; tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan.
Bawalah kemarahanmu dalam doa; logam yang panas bisa dibentuk.
Bila kamu berdosa dan terus menerus jatuh, berdoalah; Tuhan tetap mencintaimu.
Berdoalah bila kamu cemas; doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan dipertimbangkan secara sehat.
Bila karena sesuatu hal kamu tidak bisa berdoa, bersantailah; keinginan untuk berdoa itu sudah merupakan doa.
Bila doa mengajakmu untuk mengambil resiko, beranilah; Tuhan akan mendukungmu.
Bila kamu merasa sedih atau menyesal, menangislah; airmata adalah doa dari hati.
Jika kamu tidak menyukai seseorang, berdoalah untuknya; doa mengungkapkan Tuhan yang tersembunyi.
Bila kamu menerima kabar buruk, tegarlah; doa memberi cahaya.
Bila penyakit, usia, kepedihan, atau kecemasan merusak konsentrasimu, bersantailah; Tuhan adalah Sahabat yang penuh pengertian.
Jika doa membuatmu jadi pasif dan acuh tak acuh, itu bukanlah doa; doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan.
Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa; ketenangan menarikmu kepada Sang Maha Besar.
Gunakanlah saat-saat ribut untuk berdoa; kegaduhan adalah hiruk-pikuk ciptaan yang mencari Tuhan.
God Bless You
@dewi JC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar