Aku tak tahu sejak kapan aku mulai memikirkan dia. Sepertinya sudah sangat lama. Padahal aku bertemu dengannya 3 bulan yang lalu secara tidak sengaja.
#3 bulan yang
lalu
“Hai
cantiik…sendirian aja nih?”
Aku mengacuhkan
sapaan itu karena aku memang tidak kenal laki2 itu.
“Sombong sekali
sih kamu??” Laki-laki itu mulai berteriak agak marah.
Aku bingung, apa
salahku? Karena aku tak mengenalnya, wajar saja kalau aku tak membalas sapanya
yang agak menggoda dan melecehkan itu.
Tiba-tiba dia
datang, duduk disebelahku.
“Si cantik ini
istriku, kamu mau apa? Ganggu dia?” katanya pada laki-laki itu.
Lebih bingung
lagi aku padanya. Ga kenal mengaku-ngaku suamiku. Sejak kapan aku menikah…hmm
lucu juga dia, karena ingin menolongku mengaku-ngaku sebagai suamiku.
“Oo istrimu?
Maaf pak yaa…saya piker dia belum menikah.”
“Jadi kalau dia
ga bersamaku apa kamu suka menggoda dan melecehkannya?” ucapnya agak keras.
“Ehmm..ga juga
sih. Saya hanya mau menyapanya karena dia cantik.” Kata laki-laki itu dengan
wajah meringis.
“Salah kalau
punya wajah cantik? Sudah sana pergi jangan ganggu istriku.”
Lalu laki-laki
itu pergi dari sana. Aku menarik nafas lega. Syukurlah ada dia. Aku sempat
kuatir karena laki-laki tadi seperti preman. Dan awalnya kuatir kalau mereka
akan berkelahi karena aku.
“Terima kasih
ya.” Ujarku padanya
“Sama-sama. Kamu
memang terlalu cantik untuk sendirian.” Dia tersenyum.
Dia duduk
disebelahku dan memesan makanan serta minuman.
“Boleh kenalan?”
“Ernest.” Katanya sambil mengulurkan tangan kanannya.
Aku melihat
kearahnya. Baru aku sadari wajahnya lumayan tampan juga. Hidungnya mancung,
matanya sedikit sipit. Kulitnya kecoklatan tetapi bersih. Dengan kumis tipis
seperti habis bercukur. Dan senyumnya indah sekali. Saat dia tertawa aku
melihat giginya putih tertata rapi. Aku terkesima sesaat.
“Halo, kog malah
bengong. Boleh tau nama kamu?”
“Oo iya…Kezia.
Panggil aja aku kei.” Jawabku sedikit kaget.
“Bener juga ya
kamu itu cantik…ga salah laki-laki juga, kalau kamu sendirian mungkin banyak
yang godain.” Katanya sambil menatapku dengan senyum indahnya dan matanya yang
menyipit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar